Bab ini menerangkan bahwa
mengumumkan pelaku kemaksiatan dapat membuatnya kehilangan kehormatan. Karena
itu, seorang penegak amar makruf
nahi mungkar tidak boleh berkoar-koar mengenai seseorang yang telah
berbuat maksiat. Alasannya, hal itu dapat membuat semua orang kelak akan
mempermalukan si pelaku maksiat sepanjang hidupnya. Justru yang harus dilakukan
adalah menutupi keburukan si pelaku maksiat itu agar ia dapat kembali
bermasyarakat dan menjadi orang baik.
Sebuah teladan yang sangat baik
pernah ditunjukkan Rasulullah Saw. Yaitu ketika ada seorang sahabat Anshar yang mempertontonkan budaknya
yang telah berzina kepada banyak orang. Rasulullah Saw segera bertindak untuk mencegah hal itu sehingga sang budak bisa
diselamatkan dari aib yang lebih besar. Dalam sebuah Hadis, disebutkan bahwa
Rasulullah Saw pernah bersabda, “Jika
salah seorang budakmu berbuat zina maka telitilah dengan saksama. Jika memang
terbukti ia telah berzina maka hukumlah ia dengan hukuman hudud, lalu
tutupi-tutupilah aibnya itu.” Hadis ini menjelaskan bahwa Rasulullah Saw melarang pemilik budak itu untuk mempermalukan budaknya di depan
umum.
Dalam Hadis lain yang diriwayatkan
oleh Uqbah bin Amir, Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa
melihat aib orang lain lalu ia menutupinya maka ia laksana telah menolong orang
lain itu dari kematian akibat sedang dikubur hidup-hidup.” Dalam sebuah Hadis lain, Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa menutupi aib saudaranya maka Allah akan
menutupi aibnya pada hari Kiamat. Barang siapa membuka aib saudaranya maka
Allah akan membuka semua aibnya, bahkan sampai aib yang ia sembunyikan di dalam
rumahnya.”
Kedua penulis mengakui bahwa
ditutupnya aib pelaku kemungkaran merupakan sebuah hadiah dari Rasulullah Saw. Adapun orang yang mau menutupi aibnya itu maka dijanjikan akan
mendapatkan balasan terbaik di dunia dan akhirat, bahkan akan dimasukkan ke
dalam surga. Dalam sebuah Hadis Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa menutupi aib seorang muslim maka Allah
akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” Abu Sa’id Al-Khudri juga pernah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Jika seorang mukmin mengetahui aib saudaranya lalu ia menutupinya maka Allah pasti akan memasukkannya ke
dalam surga.” (hal. 57)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar